Istilah seni digital pertamakali digunakan pada awal tahun 1980-an ketika para ahli komputer memikirkan sebuah program lukis yang digunakan oleh pionir seniman digital, Harold Cohen. Hal ini kemudian menjadi dikenalsebagai AARON, sebuahmesin robot yang dirancang untuk membuat gambar yang lebih besar pada lembaran kertas yang diletakkan pada lantai. Sejak kiprah awalnya kedalam intelegensia bauatan, Cohen telah berlanjut menyempurnakan program AARON sebagaimana teknologi menjadi semakin lebih maju. Seni digital dapat dihasilkan komputer, hasil pemindaian atau digambar menggunakan sebuah mouse dan tablet. PAda tahun 1990an, dengan berterimakasih kepada peningkatan-peningkatan dalam teknologi digital, dimungkinkan untuk mengunduh video ke dalam komputer, memungkinkan seniman untuk memanupulasi gambar yang telah mereka rekam menggunakan kamera video. Hal ini memberi seniman kebebasan kreasi yang sebelum film tidak pernah dirasakan, membuat mereka dapat menyalin dan menempelkan didalam gambar yang bergerak untuk menciptakan kolase visual. Dalam waktu-waktu terakhir ini seni Digital telah menjadi interaktif, memungkinkan pemirsa memegang sejumlah tertentu kendali atas gambar akhir.